16 Mar 2014

Presiden Indonesia, aku ?


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga kedamaian menyertai kita,
Om Swastiastu,

            Segala puji bagi Tuhan semesta alam atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan. Di hari yang begitu cerah ini kita dapat berkumpul ditempat yang semoga Tuhan menghendaki menjadi sebuah tempat yang mulia dengan orang-orang yang mulia pula.

Hadirin dan hadirah

            Republik Indonesia, negara tumpah darah kita adalah negara yang raya diliputi kekayaan sumberdaya alam beserta sumberdaya manusianya yang berkualitas. Ia adalah negara terbesar ke-12 (dua belas) luas geografinya dan terdiri dari 34 (tiga puluh empat) propinsi melintangi sabang sampai ke merauke.

            Tanah Air tercinta, dihuni oleh lebih dari 240 (dua ratus empat puluh) juta jiwa yang didalamnya terdiri dari 749 (tujuh ratus empat puluh sembilan) suku-bangsa, menuturkan 583 (lima ratus delapan puluh tiga) bahasa, dan masing-masing menganut lima keyakinan yang diakui oleh undang-undang.

Tuan dan Puan

            Busungkanlah dada! Sebab, negeri Ibu Pertiwi ini mengandung putera-puteri terbaiknya. Renungkanlah wahai saudara-saudari sebangsa dan setanah air.

            Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia, adalah orator ulung yang biasa disebut sebagai “singa podium”. Ia mahir berbagai bahasa. Ia, satu-satunya presiden yang digelari 26 (dua puluh enam) honoris causa.

            Bayangkanlah wahai putera-puteri Indonesia, jika saja ia presiden Amerika Serikat. Apa yang akan terjadi ? Bukan Cuma Baghdad! Mekkah bahkan Ka’bah hancur sudah bisa tak tersisa.

            Pak Harto, presiden kedua Republik Indonesia, adalah seorang jenderal besar berbintang lima. Ia seorang diantara tiga, Soedirman-A.H. Nasoetion-Soeharto. Pemangku jabatan hingga 32 (tiga puluh dua) tahun lamanya.

            Resapilah generasi-generasi penerus bangsa, andai saja ia lebih rajin berbicara, komunis di Asia Tenggara musnah hingga ke akarnya.

            Habibie, presiden ketiga Republik Indonesia, adalah satu-satunya kepala negara (di zaman modern) yang memiliki IQ sebesar 230 (dua ratus tiga puluh). Ia pemegang 46 (empat puluh enam) hak paten dalam bidang aeronautika.

            Cernakan wahai pemuda-pemudi, jika memang ia seorang putera Yahudi, hilang sudah bangsa Palestina di muka bumi ini dan apalagi artinya bangsa-bangsa lain ?

            Gus Dur, presiden keempat Republik Indonesia, adalah seorang pemimpin negara sekaligus pemimpin agama.

            Yakinilah wahai masyarakat nusantara, bahwa Abdurrahman Wahid lebih baik daripada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa saat ini, sebab ia hanya mampu menguasai bahasa Ibu, bahasa Inggris, dan bahasa Perancis, jauh dibawahnya.

            Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Republik Indonesia, adalah puteri sang fajar. Ia perempuan pertama dan merupakan satu-satunya terhitung hingga saat ini yang pernah menakhodai Indonesia Raya.

            Percayalah, bahwa ia adalah perempuan ksatria yang dalam lukisan-lukisan zaman dahulu sedang menaiki kuda untuk melawan para penjajah. Ia mampu menuntaskan beban berat hingga akhir masa jabatannya.

            Susilo Bambang Yudhoyono, presiden keenam Republik Indonesia, adalah seorang yang memiliki prestasi dalam tiga bidang berbeda, jenderal dalam kemiliteran, cendekian dalam akademisi, kompeten dalam ekstrakulikuler.

            Bangunlah, lihatlah ia yang merelakan waktu tidurnya untuk meraih kemuliaannya. Basuhlah muka kemudian lihatlah bahwa ia hanya seorang laki-laki satria pandhita yang mampu bertahan dalam kepemimpinannya dimasa sepuluh tahun ini.

Saudaraku sebangsa dan setanah air

            Telah berlalu pemimpin-pemimpin kita yang gagah perkasa, laksana punakawan dalam perceritaan wayang tradisional. Mereka telah membuktikan bahwa Tanah Surga hanya membutuhkan seorang juru selamat.

Jemaa’aat

            Di tahun 2014 ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan melaksanakan pesta rakyatnya dalam pemilihan umum raya.

            Lalu kemudian siapakah ia yang layak menjadi imam dalam sembahyang keselamatan dan puji syukur sebagai warisan bagi anak-cucu generasi berikutnya ?

aku ?
“Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang.”
-Chairil Anwar-

Tapi,

“Kemarin dan Esok adalah hari ini”
-W. S. Rendra-

“Hari ini anda adalah orang yang sama dengan anda di lima tahun mendatang,
Kecuali dua hal:
Orang-orang disekeliling anda
Dan buku-buku yang anda baca.”
-Charles Jones-

Terimakasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga Tuhan memberkati,
Om Shanti Shanti Shanti Om.


Yogyakarta, 15 Maret 2014
Bambang Wisnu Wibisono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar