“Kenapa
yang ada dipikiran kepala setiap orang hanya untuk menjadi bos dan bos, seperti
monyet saja.” Kazeo (Kuzero The Explode, 2014)
Kenaikan
harga bahan bakar minyak belakangan ini mengakibatkan massa mengamuk, sebab
kenaikan harga tersebut diluar janji kampanye kabinet saat ini dan harga minyak
dunia yang justru menurun.
Kebijakan
tersebut jelas berdampak luas bagi masyarakat. Presiden sebagai penetap
kebijakan mau tidak mau harus menanggung risiko mulai dari cacian, umpatan,
hingga amukan massa.
Sejarah
juga mengungkap beberapa pemimpin besar dimasa lalu yang pernah melakukan capital sin (dosa besar) yang dapat
diterima akal maupun tidak.
Sistem Politik
Oleh
karena itu, menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah yang tinggal menyuruh
bawahan dan menerima beres saja. Tanggungjawab kepemimpinanlah yang diharapkan
oleh rakyat dalam mengemban amanah yang disematkan.
Kegagalan
kepemimpinan
Dibawah
ini adalah beberapa penguasa yang gagal dalam mengemban tugasnya mulai dari hal
sepele hingga hal-hal yang tidak diterima akal pikiran:
Dipanegara
Dalam
babadnya, dia mengisahkan suatu malam, seorang perempuan Cina yang menjadi
tawanan diutus sebagai tukang pijitnya. Lalu, sang pangeran terlena dan
berselingkuh dengan perempuan Cina itu ... peristiwa malam di Kedaren itulah
yang membuatnya keok dalam pertempuran Gawok, Oktober 1826.
Soekarno
Dalam
masa demokrasi terpimpin, Soekarno menerapkan kebijakan-kebijakan yang
jelas-jelas menentang konstitusi, diantaranya: Kedudukan presiden, pembentukan MPRS, pembubaran DPR dan pembentukan
DPR-GR, pembentukan DPAS, pembentukan Front Nasional, pembentukan Kabinet
Kerja, keterlibatan PKI dalam ajaran Nasakom, adanya ajaran RESOPIM, ABRI, dan
penataan kehidupan Partai Politik. Sehingga akibat ulahnya tersebut
stabilitas nasional terganggu dengan munculnya Gerakan 30 September hingga keterpurukan
ekonomi dan berakibat pada jatuhnya
rezim orde lama.
Napoleon
Bonaparte
Saat
berperang di Timur Tengah tahun 1799, Napoleon bermaksud melepaskan 1200
tentara Turki yang berhasil ditawan Perancis ... Saat itu [ia] sedang terserang
influenza ... [sehingga] ia mengatakan “Ma sacre toux” (batuk sialan). Perwira
pendamping Napoleon merasa ia mengatakan “Massacrez Tous” (bunuh semua).
Akibatnya [mereka] dibunuh hanya karena batuk sang jenderal dan kuping perwira
yang eror.
Adolf
Hitler
Bersamaan
dengan mesin perang NAZI menyapu Rusia, warga-warga sipil dipaksa jadi budak
atau digunakan sebagai “hewan percobaan” dalam eksperimen-eksperimen
kedokteran. Jutaan warga Sovyet ... dibunuh oleh regu tembak, dimusnahkan dalam
kamar gas dan dipanggang di kamp maut NAZI bersama dengan jutaan Yahudi Eropa,
para intelektual dan kaum Marxis.
Padahal
Hitler sendiri merupakan keturunan Yahudi-Afrika berdasarkan uji DNA terhadap
salah seorang keluarganya yang masih hidup.
http://news.liputan6.com/read/292851/menurut-dna-adolf-hitler-keturunan-yahudi
Harry Truman
Tanggal
6 dan 9 Agustus, Amerika menjatuhkan bom atom di dua kota Jepang dan membunuh
hampir 200.000 orang, yang sebagian besar adalah orang sipil ... diterangkan
dari tingkat analisis individual ... [Harry Truman] tidak berpengalaman dan
tidak berpengetahuan tentang masalah luar negeri; ketika menjad presiden ia
bahkan tidak tahu bahwa ada proyek bom atom itu.
Marsekal
Amir
Perang
enam hari Israel-Liga Arab menyisakan kekonyolan. Dini hari Israel menyerang pangkalan militer Mesir
“karena kewaspadaan Mesir diwaktu fajar lemah karena pilot nya sedang menikmati
sarapan sementara para komandannya masih belum masuk kantor.” Akibatnya “17
lapangan terbang milik Mesir telah diserang ... [dan] 300 pesawat terbang
Angkatan Udara Mesir telah dihancurkan.” Sehingga presiden Nasser menyiratkat
“Amir dianggap bertanggungjawab atas kekalahan Mesir dan akhirnya dipaksa bunuh
diri.”
“Menjadi
pemimpin itu awalnya penyesalan, dalam masa jabatan adalah cobaan, dan pada
hari pembalasan nanti adalah siksa yang pedih.” Umar bin Khattab (579 M- 644 M)
Kesimpulan
Jadi,
tidak seperti yang kita lihat sehari-hari pada televisi tentang kemewahan para
pejabat negara khususnya presiden yang hidup serba nyaman dan diperlakukan
secara istimewa. Diballik itu tanggungjawab kepemimpinan adalah hal utama dan
fundamental yang akan dimintai baik di dunia maupun di hari pembalasan
Disadur
dari:
Thamrin,
Mahandis Y. (2014). Kisah Tragis Sang
Pangeran dan Gelora Perang Jawa. Diakses melalui majalah National
Geographic Indonesia edisi Agustus, 2014.
Ita. (2013).
Merekat Puing yang berderai. Diakses
melalui majalah Media Nuansa Edisi Mei, 2013.
Toyoda, Toshiyaki.
(2014). Crows Zero Exploded. Jepang: Toshiyaki Toyoda
Oktorino,
Nino. (2014). Konflik Bersejarah: Enam
Hari yang Mengguncang Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Redaksi
Agogos. (2011). Cara Instan Lolos SNMPTN.
Jakarta: Agogos Publishing.
Cipto, Bambang. (2006). Hubungan Internasional di Asia Tenggara:
Teropong Terhadap Dinamika, Realitas, dan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Mas’oed,
Mohtar. (1990). Ilmu Hubungan
Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3S.
Archer,
Jules. (1967). The Dictators, Fascist, Communist, Despots and Tyrants – The
Biographies of “The Great Dictators” of The Modern Worlds. Hawthorn Book, Inc.
Easton,
David. (1965). A System Analysis of
Political Life. New York: John Willey and Son.
Gambar atas
perkenan Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar