Tanpa Keterangan – 5 Agustus 1994
Hari itu, 5 Agustus 1994, Jum’at
pagi atau siang terlahir seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama
Bambang Wisnu Wibisono hasil dari buah percintaan dua sepasang suami-istri yang
resmi menikah baik secara agama juga negara di tahun 1989.
Ah.. siapakah aku waktu itu (tahun
1989) ? bagaimana rupa-ku dimasa itu ? bahkan jika bayi itu lahir beberapa
detik sebelum atau kemudian maka tidak ada-lah aku. Sewaktu itu aku hanya
sebuah ‘ruh’ yang hanya Tuhan Yang Maha Tahu kondisi-ku. Aku hanya sebuah
sperma yang lebih beruntung dibanding jutaan sperma lain yang ingin menjadi
jasad-ku.
Waktu itu aku belum tahu cinta
karena aku masih di alam ruh, yang aku tahu aku ada karena hasil buah
percintaan.
Tahun 1994-2000
Masa kecilku diliputi kebahagiaan
bersama keluarga, sanak, saudara, dan sahabat mengelilingiku, terutama kasih
ibu mengasuh anak dengan kasih sayang. Ibuku menjadi guru pertamaku, begitu
juga ayah, kakak, dan orang-orang di lingkungan sekelilingku.
Sewaktu itu yang aku bisa hanya
tertawa dan menangis, belum mengerti apa itu cinta. Kalau aku tertawa berarti
itu bahagia dan bila aku menangis berarti ada sesuatu yang aku tidak suka.
Sekolah Dasar
Pertama kali aku duduk dibangku
sekolah karena aku tidak merasakan Taman Kanak-kanak. Seperti biasa, kasih
seorang ibu mengantarku ke sekolah, yang aku ingat waktu itu aku belum memakai
sepatu dan pelajaran pertama ialah membuat pagar dari garis-garis ‘IIII’.
Apa itu Cinta ? yang aku tahu
diwaktu itu hanya ada sepasang anak dari sekitar dua puluhan anak-anak
berseragam putih-merah yang menjalin tali kedekatan (biasa disebut pacaran).
Hanya sepasang ! dari berpasang-pasang anak-anak sebaya yang hanya tahu bermain
bola, tali karet, gundu, dan lain-lain.
Waktu itu hanya dua orang teman-ku
di kelas yang lebih sering bersama dari teman-teman lainnya.
Sekolah Menengah (bagian pertama)
Lingkungan
baru, seragam baru ‘putih-biru’, masa orientasi siswa perdana. Di tahun-tahun
pertama aku baru merasakan kagum ke-Maha Indah-Nya Sang Pencipta karena
menciptakan makhluk sejenis Hawa, dari suatu perbincangan bahwa makhluk cantik
itu sudah punya dua puluh satu mantan laki-laki. Woww !!!
Dimasa itu pertama kali aku ditawari
pacaran juga dimasa itu aku diberikan surat berisi kata-kata manis dari Hawa
lainnya. Semuanya sia-sia karena tidak sesuai selera. Kenapa mereka lebih awal
? sejak kecil ayahku men-doktrin-ku sebagai si pemalu dan pendiam wajar kalau
perempuan lebih dahulu yang mendekatiku.
Menjelang Ujian Nasional aku baru
tertarik mendekatkan diri ke seseorang diluar sekolahku, aku ikuti
‘friendster’-nya juga aku add ‘facebook’-nya. Ternyata ia sudah punya seseorang
yang ternyata pula kawan dari temanku. Sabar menunggu akhirnya putus juga
‘hehe’ aku dekati sambil mencari apa kesukaannya, aku hadiahi dan pas hari-nya
ku main ke rumahnya (pertama kali), awalnya ditemani temanku yang kemudian aku
‘sarankan’ pulang duluan. Berbulan-bulan berbincang tanpa perkembangan lebih
jauh akhirnya ia memilih ‘Adam’ lain. Ya begitulah memang, seorang Pemberi
Harapan tanpa Kepastian.
Waktu itu yang aku tekankan adalah
nafsu, temanku malang, temanku kasihan, menemaniku membeli boneka juga
mengantarku ke rumahnya, lalu aku relakan ia pulang duluan. Maafkan aku
temanku, dan kawan temanku.
Sekolah Menengah (bagian terakhir)
Tahun-tahun awal berjalan sama
bahkan perkenalan dengan seseorang juga sama, sudah punya pacar aku
dekati-sudah putus aku belum bertindak-sudah punya pacar lagi aku diam saja.
Bedanya, pada suatu perbincangan temanku (laki-laki) menyatakan ia sudah lima
belas kali berpacaran.
Sampai akhirnya aku masuk sebuah
organisasi tertinggi di SMA, lambat-laun kepopuleran anggota-anggotanya
merangsak naik ke klasemen pertama. Mulai-lah organisasi sebagai perusahan
‘nyekil’ utama. Satu-persatu mulai mendapat pasangan khususnya masa-masa
orientasi dimana para peserta masih kagum dengan ‘jas hitam bergaris putih’.
‘Seperti boomerang’ yang setelah kau
lempar akan kembali kepadamu. Persoalan-persoalan tersebut menjadikan fungsi
organisasi sedikit kendur. Untuk mengencangkannya kembali maka diberi slogan
‘no cute-no cekill-no cinta’.
Akhir-akhir masa seragam, aku
membuat perjudian besar dengan mendekati putri pejabat tertinggi. Bisa ditebak
seperti sebelum-sebelumya, semangat diawal lesu diakhir. Tapi diakhir-akhir itu
juga aku dihadiahi jersey ‘AC Milan’ ditambah jaket ‘Liverpool’ katanya sebagai
salam perpisahan. Lalu aku juga berikan sebagai salam perpisahan pula.
Di masa itu yang aku ucapkan hanya
‘Terima Kasih’ karena banyak pengalaman berharga yang aku dapat bukan untuk
seorang tapi untuk mereka kebanyakan.
Sebuah Pertanyaan
Semenjak dibangku sekolah sudah
banyak teman-teman yang kedekatannya lebih dekat dibanding dengan teman-teman
yang lain. Bahkan sampai pernah menjalin kedekatan hingga dua puluh satu (pada
waktu itu !). Pertanyaannya adalah, dengan
pasangan-pasangan itu apa yang sudah kalian lakukan ? bukannya jika ada
aksi maka ada reaksi, ada daya lalu ada upaya, ada balas kemudian ada budi
hahaha.
Di Bangku Kuliah
Sampai
saat ini aku belu tahu apa itu cinta yang aku tahu baru nafsu. Kemudian di
universitas banyak buku-buku di perpustakaan, banyak toko-toko buku di pusat
kota. Lalu aku mulai mencari Apa itu
Cinta ?
Intermezzo
Di
bangku kuliah pula aku mendapati temanku (katanya melakukan hubungan
percintaan) seperti seorang pasangan suami-istri. Di bangku kuliah pula aku
mendengar cerita temanku yang setelah menonton bareng sepak bola menginap di
kos temannya yang temannya itu tidur sealas dengan teman wanitanya. Apa itu Cinta ?
Kembali ke Bangku Kuliah
Kisah Pertama
Aku
mulai bertanya-tanya apa itu cinta ? aku bertanya tentang kasih seorang ibu [orangtua]
kepada anaknya [keturunannya] apakah itu cinta ?
Kasih Ibunda Maryam kepada Isa
putera-nya lebih-lebih dari sebuah cinta yang kita tahu bersama, tanpa melalui
buah percintaan lahirlah Isa putera Maryam. Bertahun-tahun difitnah, sepanjang
jalan dicaci, kasih ibu-anak ini senantiasa semakin kukuh menghadapi cobaan.
Namun sekali lagi apakah kasih orangtua kepada anaknya itu sebuah cinta.
Lalu bagaimana dengan kisah berikut
ini:
Ketika ia [Muhammad SAW] mulai
mencintai kedua cucunya, Hasan dan Husayn. Maka datanglah Jibril As.
menegurnya, “Apakah anda mencintai mereka?” Beliau menjawab, “ Ya!” Maka
berkatalah Jibril [menyumpah], “ Ya, satu akan diracuni, sementara yang lain
akan dibunuh.” (al-Jailani, 545 H)
Beberapa tahun berikutnya, benarlah
apa yang diwahyukan Jibril dari Tuhan-nya, yang satu wafat diracun [oleh
istrinya sendiri] dan yang satu lagi
dibunuh [dalam perang Karbala] kepalanya dipenggal dan diberikan kepada
keluarga yang lainnya.
Begitu juga Ibunda Maryam yang
dianugerahi seorang putera yang masyhur di bumi maupun di langit, senantiasa di
kasihi di dunia begitu pula di akhirat. Ia hanya beberapa tahun saja bersama
Isa, putera-nya, sebelum Isa menghilang dari bumi [menurut sumber islam].
Kisah Kedua
Aku bertanya, “apakah yang dilakukan
teman-temanku itu cinta ?” apakah dengan menjalin kedekatan lebih itukah cinta.
Pernahkah kamu mendengar kisah Raja
Daud:
Beliau [Daud As.] mempunyai istri
sebanyak 99 orang, pada suatu saat ada seorang petani datang kepadanya
mempunyai satu kepentingan ... kemudian ia [Daud As.] berkata, “berikan
kepadaku istrimu untuk mencukupkan istriku menjadi seratus ... karena itu Allah
swt. mengutus dua malaikat untuk menegurnya ... [setelah perbincanga] Daud As.
berkata, “sungguh aniaya saudara ini [pemilik 99 biri-biri], karena meminta
biri-biri engkau yang seekor itu ... [setelah peristiwa tersebut] Daud As.
insyaf akan kesalahannya, lalu meminta ampun kepada Allah swt. atas dosanya
itu. (Ma’shum, Kisah Teladan 25 Nabi dan
Rasul).
Bahkan kemudian putera-nya nabi
Sulaeman As. menurut suatu sumber memiliki 700
Istri.
Bukti Cinta ?
Tahukah kamu kisah Adam:
Adam memohon kepada Tuhan untuk
menciptakan seorang pendamping disisinya yang menenteramkan hatinya begitu pula
kekasihnya. Maka seperti penciptaan Adam, hadir Hawa, kedua sejoli ini hidup
bahagia di surga hingga mereka tergoda memakan buah dari pohon yang terlarang.
Diusirlah mereka dari sana diturunkan ke bumi. Dalam seratus tahun [menurut
sebuah sumber] Adam dan Hawa terpisah dibumi ini hingga akhirnya kembali
bertemu di Jabal Rahmah. Begitulah mereka hidup bersama dengan keturunan-keturunannya
hingga wafat keduanya berselang satu tahun Adam lebih dahulu. Kembali bertanya,
apakah itu kisah cinta sejati ?
Atau Kisah Shah Jahan kepada Mumtaz
Mahal:
Sekitar 22.000 pekerja yang terdiri
dari tukang batu, pemahat, pelukis, ahli kaligrafi, ahli kubah, dan ahli
perencanaan bangunan lain [termasuk melibatkan seribu gaja] dari seluruh
wilayah kekaisaran bekerja setiap hari untuk membangun Taj Mahal. Begitulah
bukti yang diberikan Shah Jahan mengenang istrinya Mumtaz Mahal (w. 1631 M)
yang kemudian dikenal dengan nama Tah
Mahal. (Kompas, 6 Desember 2013)
Atau pembuktian Bandung Bandawasa
kepada Rara Jonggrang:
Berikanlah bukti kepadaku dengan
kemampuan engkau membangun seribu candi sebelum matahari terbit. Sayangnya
hanya 999 Candi yang berhasil dibuat Bandung Bandawasa yang dihari ini bisa
kita saksikan buktinya di Jawa Tengah- Yogyakarta.
Atau Raja Sulaeman menyampaikan
bukti kepada Ratu Balqis:
Berkata Sulaeman kepada orang-orang
dimajelisnya, siapa diantara kamu semua yang sanggup mendatangkan kursi (tahta)
Bulqis dihadapanku, sebelum ia tunduk menyerahkan diri? Berkata seorang Ifrit
diantara jin yang banyak, saya dapat membawa kemari sekarang ini, yaitu sebelum
baginda berdiri dimajelis ini, saya kuat melaksanakannya dengan jujur... (lebih
lanjut baca terjemahan: An-Naml: 38-44)
Terpukau-lah Ratu Balqis beserta
bala tentaranya melihat singgasananya berpindah ke kerajaan Sulaeman. Mereka
pun menikah dan Balqis dan rakyatnya menerima pula agama negeri kerajaan
Sulaeman.
Belum lagi The Hanging Garden, Julius Caesar-Cleopatra, dan masih banyak lagi
kisah-kiahnya.
Apa semua itu Bukti Cinta ?
Apakah itu Cinta ?
Melalui pengalaman pribadi dan juga
pengalaman-pengalaman serta kisah-kisah dari Adam-Hawa, Daud As., Sulaeman As.,
Ibunda Maryam-Isa As., Muhammad SAW, Shah Jahan-Mumtaz Mahal, Bandung
Bandawasa-Rara Jonggrang, dan kisah-kisah lainnya dan bukti-bukti lainnya.
Munculah sebuah pertanyaan, “Apa itu
Cinta ?”
Ya Tuhan
Tidak tahu aku
O Tuhan sungguh aku tidak tahu apa itu ‘Cinta’ ?
Yang aku tahu
Baru sekedar ‘Nafsu’
O Tuhan sungguh aku tidak tahu apa itu ‘Cinta’ ?
Yang aku tahu
Baru sekedar ‘Nafsu’
Sumber:
Ma’Shum,
K. H. (Tanpa Keterangan). Kisah Teladan
25 Nabi dan Rasul. Gresik: CV. Bintang Pelajar.
Kutipan
ayat-ayat suci Al-Qur’an surat An-Naml (27): 38-44. Dalam Ibid. Hlm. 144.
Al-Jailani,
Abdul Qadir. (545 H). Mengikuti Jejak
Rasulullah Saw. dalam al-Jailani. (2012). Rahasia-rahasia Agung Berjumpa Allah, Lautan Hikmah Kekasih Allah, 62
Pedoman Hidup untuk Menjadi Kekasih Allah, hlm. 120. Yogyakarta: Diva
Press.
Nugroho,
Anton Wisnu. (6 Desember, 2013). “Golden
Triangle”: Melihat Penyesalan dan Kekuasaan Dikelola. Kompas, hlm. 34.
Untuk
kisah Ibunda Maryam dengan Isa putera-nya, bisa dibaca kembali terjemahan
ayat-ayat suci al-Qur’an, diantaranya: surat An-Nisa (4), surat al-Maidah (5),
dan surat Maryam (19). Atau sumber-sumber buku islam lainnya.
mantap nu :D
BalasHapusluar binasa
BalasHapussip lah hahaha
BalasHapushati dikaji. keji.
BalasHapus