22 Agu 2014

Lawakkan Fenomenal Zaman SMA

Kembali ke zaman SMA. Zaman ketika masa pubertas sedang memuncak dan siswa-siswi seringkali mencurahkan isi hatinya dalam tulisan dan menunggu tanggapan berupa like, comment, share, bahkan screenshoot.

Di awal kelas XI; minggu-minggu pertama diisi pelajaran bahasa Inggris. Suatu hari ketika kejenuhan melanda ditambah kondisi yang sedang lelah, seseorang, sebut saja namanya Andrean, mencoba mencairkan suasana yang pada sebelumnya teman-teman lainnya tidak mengetahui bagaimana kekonyolannya. Diantara suasana senyap-sunyi itu ia menggeletuk, “Binatang apa yang paling haram ?” teman-teman diam semua, “krikk.. krikk...” Karena semua diam, andrean menjawabnya sendiri, “Babi yang engga punya Bapak!” Entah kebetulan atau memang kebiasaannya, sebut saja Paulo, angkat suara, “wkwkwkwkwkwk... Lucu Dre. Lucu.” Ia tertawa terbahak-bahak diikuti teman-teman lainnya, baik karena memang terbawa suasana lucu lawakan khas andrean maupun mengikuti sindiran Paulo yang halus.

Selepas intermezzo sebagai intro diatas. Mungkin beberapa dari kalian belum tahu mengapa babi haram dan/atau tak acuh kalau kita [manusia] sebaiknya mengonsumsi makanan yang dibolehkan lagi sehat. Saya akan memberikan kalian informasi sederhana mengenai mengapa babi diharamkan, khususnya dalam islam.

1. Ketika babi makan; ia tidak peduli kalau makanannya bercampur dengan kotorannya secara bersamaan. Sehingga apabila kita mengonsumsi daging babi sekaligus juga mengonsumsi kotoran yang dikonsumsi si babi itu sendiri.

..what you eat is what you are..
Corbuzier, Deddy in OCD vol. 3.5 pdf version


2. DNA babi serupa DNA manusia; manusia, kera, monyet, babi, dan beberapa hewan lainnya memiliki DNA yang hampir serupa. Sehingga jika kita menjadikan babi sebagai lauk-pauk sehari-hari sama saja kita mensajikan daging sendiri, orangtua kita, saudara kita, teman-teman kita, atau lainnya sebagai menu hidangan. Dengan kata lain kanibalisme.


Informasi lebih jauh:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/04/m0d4h7-inilah-sepuluh-alasan-mengapa-islam-mengharamkan-babi

3. Dalam berhubungan seksual; babi jantan dibantu babi-babi jantan lainnya untuk membuahi si babi betina. Sehingga ada benarnya merunut lawakkan Andrean bahwa selain haram, perbuatan seksual babi yang menyimpang pun sangat diharamkan dan ditakutkan dijadikan resolusi bagi manusia untuk meniru-nya [orgy; istilah].

Sebagai rujukan:
http://kepaksayapannahl.blogspot.com/2012/08/babi-adalah-sejenis-hewan-ungulata.html


4. Tokoh-tokoh besar seperti Ibrahim; Musa; Isa; Muhammad tidak mengonsumsi babi.
Orang-orang awam saja yang melihat perawakkan babi yang menjijikan tidak akan mau mengonsumsi daging babi apalagi tokoh-tokoh besar yang menjadi panutan-teladan umat manusia sepanjang zaman.

Tambahan informasi:
http://www.satuislam.org/tokoh/yahudi-dan-islam-bersaudara/

Masih banyak binatang lain yang layak dijadikan bahan konsumsi seperti kambing, sapi, domba, unta, kuda, dan sebagainya. Selain jika sudah tidak ada lagi bahan konsumsi didunia ini selain BABI.




*Pictures were courtesy of google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar