Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga
kedamaian menyertai kita,
Om
Swastiastu,
Segala puji bagi Tuhan semesta alam
atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan. Di hari yang begitu cerah ini kita
dapat berkumpul ditempat yang semoga Tuhan menghendaki menjadi sebuah tempat
yang mulia dengan orang-orang yang mulia pula.
Hadirin dan hadirah
Republik Indonesia, negara tumpah
darah kita adalah negara yang raya diliputi kekayaan sumberdaya alam beserta
sumberdaya manusianya yang berkualitas. Ia adalah negara terbesar ke-12 (dua
belas) luas geografinya dan terdiri dari 34 (tiga puluh empat) propinsi
melintangi sabang sampai ke merauke.
Tanah Air tercinta, dihuni oleh
lebih dari 240 (dua ratus empat puluh) juta jiwa yang didalamnya terdiri dari
749 (tujuh ratus empat puluh sembilan) suku-bangsa, menuturkan 583 (lima ratus
delapan puluh tiga) bahasa, dan masing-masing menganut lima keyakinan yang
diakui oleh undang-undang.
Tuan dan Puan
Busungkanlah dada! Sebab, negeri Ibu
Pertiwi ini mengandung putera-puteri terbaiknya. Renungkanlah wahai
saudara-saudari sebangsa dan setanah air.
Bung Karno, presiden pertama
Republik Indonesia, adalah orator ulung yang biasa disebut sebagai “singa
podium”. Ia mahir berbagai bahasa. Ia, satu-satunya presiden yang digelari 26
(dua puluh enam) honoris causa.
Bayangkanlah wahai putera-puteri
Indonesia, jika saja ia presiden Amerika Serikat. Apa yang akan terjadi ? Bukan
Cuma Baghdad! Mekkah bahkan Ka’bah hancur sudah bisa tak tersisa.
Pak Harto, presiden kedua Republik
Indonesia, adalah seorang jenderal besar berbintang lima. Ia seorang diantara
tiga, Soedirman-A.H. Nasoetion-Soeharto. Pemangku jabatan hingga 32 (tiga puluh
dua) tahun lamanya.
Resapilah generasi-generasi penerus bangsa,
andai saja ia lebih rajin berbicara, komunis di Asia Tenggara musnah hingga ke
akarnya.
Habibie, presiden ketiga Republik
Indonesia, adalah satu-satunya kepala negara (di zaman modern) yang memiliki IQ
sebesar 230 (dua ratus tiga puluh). Ia pemegang 46 (empat puluh enam) hak paten
dalam bidang aeronautika.
Cernakan wahai pemuda-pemudi, jika
memang ia seorang putera Yahudi, hilang sudah bangsa Palestina di muka bumi ini
dan apalagi artinya bangsa-bangsa lain ?
Gus Dur, presiden keempat Republik
Indonesia, adalah seorang pemimpin negara sekaligus pemimpin agama.
Yakinilah wahai masyarakat
nusantara, bahwa Abdurrahman Wahid lebih baik daripada Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-Bangsa saat ini, sebab ia hanya mampu menguasai bahasa Ibu,
bahasa Inggris, dan bahasa Perancis, jauh dibawahnya.
Megawati Soekarnoputri, presiden
kelima Republik Indonesia, adalah puteri sang fajar. Ia perempuan pertama dan
merupakan satu-satunya terhitung hingga saat ini yang pernah menakhodai
Indonesia Raya.
Percayalah, bahwa ia adalah
perempuan ksatria yang dalam lukisan-lukisan zaman dahulu sedang menaiki kuda
untuk melawan para penjajah. Ia mampu menuntaskan beban berat hingga akhir masa
jabatannya.
Susilo Bambang Yudhoyono, presiden
keenam Republik Indonesia, adalah seorang yang memiliki prestasi dalam tiga
bidang berbeda, jenderal dalam kemiliteran, cendekian dalam akademisi, kompeten
dalam ekstrakulikuler.
Bangunlah, lihatlah ia yang
merelakan waktu tidurnya untuk meraih kemuliaannya. Basuhlah muka kemudian lihatlah
bahwa ia hanya seorang laki-laki satria pandhita yang mampu bertahan dalam
kepemimpinannya dimasa sepuluh tahun ini.
Saudaraku sebangsa dan setanah air
Telah berlalu pemimpin-pemimpin kita
yang gagah perkasa, laksana punakawan dalam perceritaan wayang tradisional.
Mereka telah membuktikan bahwa Tanah Surga hanya membutuhkan seorang juru
selamat.
Jemaa’aat
Di tahun 2014 ini, Negara Kesatuan
Republik Indonesia akan melaksanakan pesta rakyatnya dalam pemilihan umum raya.
Lalu kemudian siapakah ia yang layak
menjadi imam dalam sembahyang keselamatan dan puji syukur sebagai warisan bagi
anak-cucu generasi berikutnya ?
aku ?
“Aku ini binatang jalang dari
kumpulannya terbuang.”
-Chairil Anwar-
Tapi,
“Kemarin dan Esok adalah hari ini”
-W. S. Rendra-
“Hari ini anda adalah orang yang
sama dengan anda di lima tahun mendatang,
Kecuali dua hal:
Orang-orang disekeliling anda
Dan buku-buku yang anda baca.”
-Charles Jones-
Terimakasih,
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Semoga
Tuhan memberkati,
Yogyakarta,
15 Maret 2014
Bambang
Wisnu Wibisono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar