27 Des 2013

Apa itu Cinta ? Yang Aku Tahu baru Nafsu.


Tanpa Keterangan – 5 Agustus 1994

            Hari itu, 5 Agustus 1994, Jum’at pagi atau siang terlahir seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Bambang Wisnu Wibisono hasil dari buah percintaan dua sepasang suami-istri yang resmi menikah baik secara agama juga negara di tahun 1989.

            Ah.. siapakah aku waktu itu (tahun 1989) ? bagaimana rupa-ku dimasa itu ? bahkan jika bayi itu lahir beberapa detik sebelum atau kemudian maka tidak ada-lah aku. Sewaktu itu aku hanya sebuah ‘ruh’ yang hanya Tuhan Yang Maha Tahu kondisi-ku. Aku hanya sebuah sperma yang lebih beruntung dibanding jutaan sperma lain yang ingin menjadi jasad-ku.

            Waktu itu aku belum tahu cinta karena aku masih di alam ruh, yang aku tahu aku ada karena hasil buah percintaan.

Tahun 1994-2000

            Masa kecilku diliputi kebahagiaan bersama keluarga, sanak, saudara, dan sahabat mengelilingiku, terutama kasih ibu mengasuh anak dengan kasih sayang. Ibuku menjadi guru pertamaku, begitu juga ayah, kakak, dan orang-orang di lingkungan sekelilingku.

            Sewaktu itu yang aku bisa hanya tertawa dan menangis, belum mengerti apa itu cinta. Kalau aku tertawa berarti itu bahagia dan bila aku menangis berarti ada sesuatu yang aku tidak suka.

Sekolah Dasar

            Pertama kali aku duduk dibangku sekolah karena aku tidak merasakan Taman Kanak-kanak. Seperti biasa, kasih seorang ibu mengantarku ke sekolah, yang aku ingat waktu itu aku belum memakai sepatu dan pelajaran pertama ialah membuat pagar dari garis-garis ‘IIII’.

            Apa itu Cinta ? yang aku tahu diwaktu itu hanya ada sepasang anak dari sekitar dua puluhan anak-anak berseragam putih-merah yang menjalin tali kedekatan (biasa disebut pacaran). Hanya sepasang ! dari berpasang-pasang anak-anak sebaya yang hanya tahu bermain bola, tali karet, gundu, dan lain-lain.

            Waktu itu hanya dua orang teman-ku di kelas yang lebih sering bersama dari teman-teman lainnya.

Sekolah Menengah (bagian pertama)

            Lingkungan baru, seragam baru ‘putih-biru’, masa orientasi siswa perdana. Di tahun-tahun pertama aku baru merasakan kagum ke-Maha Indah-Nya Sang Pencipta karena menciptakan makhluk sejenis Hawa, dari suatu perbincangan bahwa makhluk cantik itu sudah punya dua puluh satu mantan laki-laki. Woww !!!

            Dimasa itu pertama kali aku ditawari pacaran juga dimasa itu aku diberikan surat berisi kata-kata manis dari Hawa lainnya. Semuanya sia-sia karena tidak sesuai selera. Kenapa mereka lebih awal ? sejak kecil ayahku men-doktrin-ku sebagai si pemalu dan pendiam wajar kalau perempuan lebih dahulu yang mendekatiku.

            Menjelang Ujian Nasional aku baru tertarik mendekatkan diri ke seseorang diluar sekolahku, aku ikuti ‘friendster’-nya juga aku add ‘facebook’-nya. Ternyata ia sudah punya seseorang yang ternyata pula kawan dari temanku. Sabar menunggu akhirnya putus juga ‘hehe’ aku dekati sambil mencari apa kesukaannya, aku hadiahi dan pas hari-nya ku main ke rumahnya (pertama kali), awalnya ditemani temanku yang kemudian aku ‘sarankan’ pulang duluan. Berbulan-bulan berbincang tanpa perkembangan lebih jauh akhirnya ia memilih ‘Adam’ lain. Ya begitulah memang, seorang Pemberi Harapan tanpa Kepastian.

            Waktu itu yang aku tekankan adalah nafsu, temanku malang, temanku kasihan, menemaniku membeli boneka juga mengantarku ke rumahnya, lalu aku relakan ia pulang duluan. Maafkan aku temanku, dan kawan temanku.

Sekolah Menengah (bagian terakhir)

            Tahun-tahun awal berjalan sama bahkan perkenalan dengan seseorang juga sama, sudah punya pacar aku dekati-sudah putus aku belum bertindak-sudah punya pacar lagi aku diam saja. Bedanya, pada suatu perbincangan temanku (laki-laki) menyatakan ia sudah lima belas kali berpacaran.

            Sampai akhirnya aku masuk sebuah organisasi tertinggi di SMA, lambat-laun kepopuleran anggota-anggotanya merangsak naik ke klasemen pertama. Mulai-lah organisasi sebagai perusahan ‘nyekil’ utama. Satu-persatu mulai mendapat pasangan khususnya masa-masa orientasi dimana para peserta masih kagum dengan ‘jas hitam bergaris putih’.

            ‘Seperti boomerang’ yang setelah kau lempar akan kembali kepadamu. Persoalan-persoalan tersebut menjadikan fungsi organisasi sedikit kendur. Untuk mengencangkannya kembali maka diberi slogan ‘no cute-no cekill-no cinta’.

            Akhir-akhir masa seragam, aku membuat perjudian besar dengan mendekati putri pejabat tertinggi. Bisa ditebak seperti sebelum-sebelumya, semangat diawal lesu diakhir. Tapi diakhir-akhir itu juga aku dihadiahi jersey ‘AC Milan’ ditambah jaket ‘Liverpool’ katanya sebagai salam perpisahan. Lalu aku juga berikan sebagai salam perpisahan pula.

            Di masa itu yang aku ucapkan hanya ‘Terima Kasih’ karena banyak pengalaman berharga yang aku dapat bukan untuk seorang tapi untuk mereka kebanyakan.

Sebuah Pertanyaan

            Semenjak dibangku sekolah sudah banyak teman-teman yang kedekatannya lebih dekat dibanding dengan teman-teman yang lain. Bahkan sampai pernah menjalin kedekatan hingga dua puluh satu (pada waktu itu !). Pertanyaannya adalah, dengan pasangan-pasangan itu apa yang sudah kalian lakukan ? bukannya jika ada aksi maka ada reaksi, ada daya lalu ada upaya, ada balas kemudian ada budi hahaha.

Di Bangku Kuliah

            Sampai saat ini aku belu tahu apa itu cinta yang aku tahu baru nafsu. Kemudian di universitas banyak buku-buku di perpustakaan, banyak toko-toko buku di pusat kota. Lalu aku mulai mencari Apa itu Cinta ?

Intermezzo

            Di bangku kuliah pula aku mendapati temanku (katanya melakukan hubungan percintaan) seperti seorang pasangan suami-istri. Di bangku kuliah pula aku mendengar cerita temanku yang setelah menonton bareng sepak bola menginap di kos temannya yang temannya itu tidur sealas dengan teman wanitanya. Apa itu Cinta ?

Kembali ke Bangku Kuliah

Kisah Pertama

            Aku mulai bertanya-tanya apa itu cinta ? aku bertanya tentang kasih seorang ibu [orangtua] kepada anaknya [keturunannya] apakah itu cinta ?

            Kasih Ibunda Maryam kepada Isa putera-nya lebih-lebih dari sebuah cinta yang kita tahu bersama, tanpa melalui buah percintaan lahirlah Isa putera Maryam. Bertahun-tahun difitnah, sepanjang jalan dicaci, kasih ibu-anak ini senantiasa semakin kukuh menghadapi cobaan. Namun sekali lagi apakah kasih orangtua kepada anaknya itu sebuah cinta.

            Lalu bagaimana dengan kisah berikut ini:
             Ketika ia [Muhammad SAW] mulai mencintai kedua cucunya, Hasan dan Husayn. Maka datanglah Jibril As. menegurnya, “Apakah anda mencintai mereka?” Beliau menjawab, “ Ya!” Maka berkatalah Jibril [menyumpah], “ Ya, satu akan diracuni, sementara yang lain akan dibunuh.” (al-Jailani, 545 H)


            Beberapa tahun berikutnya, benarlah apa yang diwahyukan Jibril dari Tuhan-nya, yang satu wafat diracun [oleh istrinya sendiri] dan yang satu  lagi dibunuh [dalam perang Karbala] kepalanya dipenggal dan diberikan kepada keluarga yang lainnya.

            Begitu juga Ibunda Maryam yang dianugerahi seorang putera yang masyhur di bumi maupun di langit, senantiasa di kasihi di dunia begitu pula di akhirat. Ia hanya beberapa tahun saja bersama Isa, putera-nya, sebelum Isa menghilang dari bumi [menurut sumber islam].

Kisah Kedua

            Aku bertanya, “apakah yang dilakukan teman-temanku itu cinta ?” apakah dengan menjalin kedekatan lebih itukah cinta.

            Pernahkah kamu mendengar kisah Raja Daud:
            Beliau [Daud As.] mempunyai istri sebanyak 99 orang, pada suatu saat ada seorang petani datang kepadanya mempunyai satu kepentingan ... kemudian ia [Daud As.] berkata, “berikan kepadaku istrimu untuk mencukupkan istriku menjadi seratus ... karena itu Allah swt. mengutus dua malaikat untuk menegurnya ... [setelah perbincanga] Daud As. berkata, “sungguh aniaya saudara ini [pemilik 99 biri-biri], karena meminta biri-biri engkau yang seekor itu ... [setelah peristiwa tersebut] Daud As. insyaf akan kesalahannya, lalu meminta ampun kepada Allah swt. atas dosanya itu. (Ma’shum, Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul).

            Bahkan kemudian putera-nya nabi Sulaeman As. menurut suatu sumber memiliki 700 Istri.
Bukti Cinta ?

            Tahukah kamu kisah Adam:
            Adam memohon kepada Tuhan untuk menciptakan seorang pendamping disisinya yang menenteramkan hatinya begitu pula kekasihnya. Maka seperti penciptaan Adam, hadir Hawa, kedua sejoli ini hidup bahagia di surga hingga mereka tergoda memakan buah dari pohon yang terlarang. Diusirlah mereka dari sana diturunkan ke bumi. Dalam seratus tahun [menurut sebuah sumber] Adam dan Hawa terpisah dibumi ini hingga akhirnya kembali bertemu di Jabal Rahmah. Begitulah mereka hidup bersama dengan keturunan-keturunannya hingga wafat keduanya berselang satu tahun Adam lebih dahulu. Kembali bertanya, apakah itu kisah cinta sejati ?

            Atau Kisah Shah Jahan kepada Mumtaz Mahal:
            Sekitar 22.000 pekerja yang terdiri dari tukang batu, pemahat, pelukis, ahli kaligrafi, ahli kubah, dan ahli perencanaan bangunan lain [termasuk melibatkan seribu gaja] dari seluruh wilayah kekaisaran bekerja setiap hari untuk membangun Taj Mahal. Begitulah bukti yang diberikan Shah Jahan mengenang istrinya Mumtaz Mahal (w. 1631 M) yang kemudian dikenal dengan nama Tah Mahal. (Kompas, 6 Desember 2013)

            Atau pembuktian Bandung Bandawasa kepada Rara Jonggrang:
            Berikanlah bukti kepadaku dengan kemampuan engkau membangun seribu candi sebelum matahari terbit. Sayangnya hanya 999 Candi yang berhasil dibuat Bandung Bandawasa yang dihari ini bisa kita saksikan buktinya di Jawa Tengah- Yogyakarta.

            Atau Raja Sulaeman menyampaikan bukti kepada Ratu Balqis:
            Berkata Sulaeman kepada orang-orang dimajelisnya, siapa diantara kamu semua yang sanggup mendatangkan kursi (tahta) Bulqis dihadapanku, sebelum ia tunduk menyerahkan diri? Berkata seorang Ifrit diantara jin yang banyak, saya dapat membawa kemari sekarang ini, yaitu sebelum baginda berdiri dimajelis ini, saya kuat melaksanakannya dengan jujur... (lebih lanjut baca terjemahan: An-Naml: 38-44)

            Terpukau-lah Ratu Balqis beserta bala tentaranya melihat singgasananya berpindah ke kerajaan Sulaeman. Mereka pun menikah dan Balqis dan rakyatnya menerima pula agama negeri kerajaan Sulaeman.

            Belum lagi The Hanging Garden, Julius Caesar-Cleopatra, dan masih banyak lagi kisah-kiahnya.

            Apa semua itu Bukti Cinta ?

Apakah itu Cinta ?

            Melalui pengalaman pribadi dan juga pengalaman-pengalaman serta kisah-kisah dari Adam-Hawa, Daud As., Sulaeman As., Ibunda Maryam-Isa As., Muhammad SAW, Shah Jahan-Mumtaz Mahal, Bandung Bandawasa-Rara Jonggrang, dan kisah-kisah lainnya dan bukti-bukti lainnya. Munculah sebuah pertanyaan, “Apa itu Cinta ?”

Ya Tuhan
Tidak tahu aku
O Tuhan sungguh aku tidak tahu apa itu ‘Cinta’ ?
Yang aku tahu
Baru sekedar ‘Nafsu’


Sumber:
Ma’Shum, K. H. (Tanpa Keterangan). Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul. Gresik: CV. Bintang Pelajar.

Kutipan ayat-ayat suci Al-Qur’an surat An-Naml (27): 38-44. Dalam Ibid. Hlm. 144.

Al-Jailani, Abdul Qadir. (545 H). Mengikuti Jejak Rasulullah Saw. dalam al-Jailani. (2012). Rahasia-rahasia Agung Berjumpa Allah, Lautan Hikmah Kekasih Allah, 62 Pedoman Hidup untuk Menjadi Kekasih Allah, hlm. 120. Yogyakarta: Diva Press.

Nugroho, Anton Wisnu. (6 Desember, 2013). “Golden Triangle”: Melihat Penyesalan dan Kekuasaan Dikelola. Kompas, hlm. 34.

Untuk kisah Ibunda Maryam dengan Isa putera-nya, bisa dibaca kembali terjemahan ayat-ayat suci al-Qur’an, diantaranya: surat An-Nisa (4), surat al-Maidah (5), dan surat Maryam (19). Atau sumber-sumber buku islam lainnya.

4 komentar: