Tentang akal dan pengetahuan sang
Bijak menjabarkan:
Bila akal berbicara kepadamu, dengarkanlah apa yang dia katakan, dan
kamu akan selamat. Gunakanlah dengan baik apa yang diungkapkannya, dan kamu
akan menjadi seperti orang yang bersenjata. Karena Tuhan tidak memberikan
kepadamu pembimbing yang lebih baik dari akal. Tidak ada senjata yang lebih
kuat dari akal. Akal berbicara kepada batinmu, maka kamu akan kuat melawan
nafsu. Karena akal adalah menteri yang bijaksana, pembimbing yang setia, dan
penasihat yang bijaksana. Akal adalah cahaya dalam kegelapan, sebagaimana
kemarahan adalah kegelapan ditengah cahaya. Jadilah orang bijaksana.
Biarkanlah akal, bukan nafsu, yang menjadi pembimbingmu.
Kebijaksanaan
Namun akal sendiri tidak akan berdaya tanpa pertolongan pengetahuan.
Tanpa saudara sekandungnya; pengetahuan, akal akan menjadi si miskin yang tak
memiliki rumah. Pengetahuan menjadi seumpama sebuah rumah yang tak dirawat. Dan
bahkan cinta, keadilan, dan kebaikan tidak akan layak berguna jikal akal tidak
ada.
Orang terpelajar yang tidak adil bagaikan seorang tentara yang terjun ke
medan perang tanpa senjata. Kemarahannya akan
meracuni musim semi yang murni dari kehidupan komunitasnya dan dia akan menjadi
seperti getah beracun dalam sebuah kendi yang berisi air suci.
ilustrasi seseorang yang tidak menggunakan akal
Akal tidak seperti barang-barang dagangan yang dijual di pasar. Betapapun
tinggi harga barang-barang itu, tetap nilainya lebih rendah dari akal. Akal
bukanlah barang dagangan, tiada harga yang mampu membelinya. Nilai akal
itu bersama kelimpahannya. Tidak seperti barang-barang dagangan yang dia jual
di pasar, hanya orang bijaksana yang bisa memahami nilai akal yang sebenarnya.
otak manusia
Orang dungu hanya melihat kedunguannya;
dan orang gila hanya melihat kegilaannya.
Kemarin aku meminta orang dungu untuk
menghitung orang-orang dungu diantara kami. Dia tertawa dan mengatakan,
“Ini adalah pekerjaan yang terlalu sulit untuk dilakukan, dan akan
menghabiskan waktu terlalu lama. Bukanlah lebih baik bila menghitung
orang-orang bijak?”
Ketahuilah nilai dirimu sendiri yang sebenarnya, dan kamu tidak akan
binasa. Akal adalah cahayamu dan menara api
kebenaranmu. Akal adalah sumber kehidupan. Tuhan telah memberikan pengetahuan
kepadamu, sehingga dengan cahayanya kamu tidak hanya bisa menyentuh-Nya; tetapi
juga mampu memahami kelemahan dan kekuatanmu.
Jika kamu tidak mampu melihat kesalahan kecil dimatamu sendiri,
tentunya kamu tidak akan mampu melihatnya di mata tetanggamu.
bercerminlah pada diri sendiri
Masing-masing hari mengawasi kesadaranmu dan merubah
kesalahan-kesalahanmu; jika kamu gagal dalam menjalankan kewajiban ini, kamu
akan menjadi kesalahan bagi pengetahuan dan akal yang ada dalam dirimu.
perenungan
Jagalah kewaspadaan dirimu seolah kamu adalah musuhmu sendiri; karena kamu tidak akan bisa belajar mengatur dirimu, kecuali kamu harus
terlebih dahulu belajar mengendalikan nafsu-nafsumu sendiri dan mematuhi
perintah dari kesadaranmu.
Aku sekali mendengar seorang pelajar
yang mengatakan,
“Setiap kejahatan memiliki obatnya sendiri, kecuali kedunguan.
Menegur orang dungu yang keras kepala itu seolah menulis di atas air.
Kristus mampu menyembuhkan orang buta, pincang, lumpuh, dan penderita
kusta.
Namun orang dungu tidak bisa dia sembuhkan.”
ilustrasi Yesus sedang berkhotbah (tanpa menyertai wajahnya)
Pelajarilah sebuah masalah dari segi sisi¸dan kamu akan yakin untuk menemukan dimana kesalahan itu berada.
Ketika gerbang rumahmu terbuka lebar, lihatlah bahwa gerbang itu tidak
terlalu sempit.
Dia yang mencoba mengambil kesempatan setelah kesempatan itu lewat
Bagaikan seseorang yang melihat kesempatan itu mendekatinya,
Tapi ia tidak pergi menemuinya
kesempatan
Tuhan tidak
melakukan kejahatan. Dia memberi akal dan pengetahuan kepada kita sehingga kita
bisa dibimbing untuk melawan perangkap-perangkap kesalahan dan kehancuran.
Beruntunglah
mereka yang telah dianugerahi akal oleh Tuhan.
Sumber:
Gibran, Kahlil. (2007). Keagungan
Cinta. Yogyakarta: Pustaka Anggrek. Hlm. 79-83.
Gambar diunggah atas perkenan google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar