Kembali ke zaman SMA. Zaman ketika masa
pubertas sedang memuncak dan siswa-siswi seringkali mencurahkan isi hatinya
dalam tulisan dan menunggu tanggapan berupa like, comment, share, bahkan
screenshoot.
Di awal kelas XI; minggu-minggu pertama
diisi pelajaran bahasa Inggris. Suatu hari ketika kejenuhan melanda ditambah
kondisi yang sedang lelah, seseorang, sebut saja namanya Andrean, mencoba
mencairkan suasana yang pada sebelumnya teman-teman lainnya tidak mengetahui
bagaimana kekonyolannya. Diantara suasana senyap-sunyi itu ia menggeletuk, “Binatang
apa yang paling haram ?” teman-teman diam semua, “krikk.. krikk...” Karena
semua diam, andrean menjawabnya sendiri, “Babi yang engga punya Bapak!” Entah
kebetulan atau memang kebiasaannya, sebut saja Paulo, angkat suara,
“wkwkwkwkwkwk... Lucu Dre. Lucu.” Ia tertawa terbahak-bahak diikuti teman-teman
lainnya, baik karena memang terbawa suasana lucu lawakan khas andrean maupun
mengikuti sindiran Paulo yang halus.
Selepas intermezzo sebagai intro
diatas. Mungkin beberapa dari kalian belum tahu mengapa babi haram dan/atau tak
acuh kalau kita [manusia] sebaiknya mengonsumsi makanan yang dibolehkan lagi
sehat. Saya akan memberikan kalian informasi sederhana mengenai mengapa babi
diharamkan, khususnya dalam islam.
1. Ketika babi makan; ia tidak peduli
kalau makanannya bercampur dengan kotorannya secara bersamaan. Sehingga apabila
kita mengonsumsi daging babi sekaligus juga mengonsumsi kotoran yang dikonsumsi
si babi itu sendiri.
“..what you eat is what you are..”
Corbuzier, Deddy in OCD vol. 3.5 pdf
version
2. DNA babi serupa DNA manusia;
manusia, kera, monyet, babi, dan beberapa hewan lainnya memiliki DNA yang
hampir serupa. Sehingga jika kita menjadikan babi sebagai lauk-pauk sehari-hari
sama saja kita mensajikan daging sendiri, orangtua kita, saudara kita,
teman-teman kita, atau lainnya sebagai menu hidangan. Dengan kata lain
kanibalisme.
Informasi lebih jauh:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/04/m0d4h7-inilah-sepuluh-alasan-mengapa-islam-mengharamkan-babi
3. Dalam berhubungan seksual; babi
jantan dibantu babi-babi jantan lainnya untuk membuahi si babi betina. Sehingga
ada benarnya merunut lawakkan Andrean bahwa selain haram, perbuatan seksual
babi yang menyimpang pun sangat diharamkan dan ditakutkan dijadikan resolusi
bagi manusia untuk meniru-nya [orgy; istilah].
Sebagai rujukan:
http://kepaksayapannahl.blogspot.com/2012/08/babi-adalah-sejenis-hewan-ungulata.html
4. Tokoh-tokoh besar seperti Ibrahim;
Musa; Isa; Muhammad tidak mengonsumsi babi.
Orang-orang awam saja yang melihat
perawakkan babi yang menjijikan tidak akan mau mengonsumsi daging babi apalagi
tokoh-tokoh besar yang menjadi panutan-teladan umat manusia sepanjang zaman.
Tambahan informasi:
http://www.satuislam.org/tokoh/yahudi-dan-islam-bersaudara/
Masih banyak binatang lain yang layak
dijadikan bahan konsumsi seperti kambing, sapi, domba, unta, kuda, dan sebagainya.
Selain jika sudah tidak ada lagi bahan konsumsi didunia ini selain BABI.
*Pictures were courtesy of google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar