Melihat data statistik pemirsa diblog saya,
ternyata tulisan Apa itu Cinta ?, The One, dan The Founding Fathers
berturut-turut menempati posisi pertama. Entah mengapa, tapi antusias tersebut
menggambarkan bahwa kalian menginginkan keterbukaan tentang diri saya sendiri.
Saya bukan siapa-siapa (belum), tapi berikut ini adalah saya hari ini:
Kuliah
Saya sekarang merasa berada dimasa-masa
Reinassance (kelahiran kembali), sebab semangat membaca kembali memuncak di
perkuliahan ini. Alasan pertama jelas kota pelajar menyediakan apa saja yang
dibutuhkan seorang pelajar, terutama buku.
Saya mengikuti perkuliahan dengan antusias,
tugas-tugas saya kerjakan, dan lain sebagainya. Sehingga nilai pun cukup
memuaskan. Alhamdulillah!
Mungkin kawan-kawan SMA saya tidak menyangka,
tapi inilah saya semenjak SD-SMA awal. Saya kembali lagi!
IP Awal
Perlu dicatat, Hasil tersebut saya dapatkan
TANPA TITIP ABSEN!!! Salin absen, Menyontek bahkan atau sebagainya, itu semua murni kejujuran dan
dedikasi saya.
“Ah lo sekarang menutup diri wajarlah.”
“Eits.. jangan salah itu di semester awal, dan
disemester awal gue murni dari ilmu alam, berkecimpung dalam organisasi, rutin
bareng Sakura Jogja.”
SakuraJogja
Pak Guru, “Ko-Teng, kamu akhir-akhir ini giat
belajar ya.”
Ko-Teng, “Tidak ko, saya jenius.”
Ko-Teng, “Tidak ko, saya jenius.”
-You are The Apple of My Eye-
Ini satu lagi buktinya:
Essay Competition Certificate
Lihat kan, itu dari 10K mahasiswa dan saya 1
diantara hanya 10 orang yang berkesempatan. By the way, awalnya sertifikat
tersebut tidak ingin saya simpan namun kakak panitia memberikannya langsung
kepada saya ketika dilobi. Kakak itu cantik lho, memberikan langsung
sertifikatnya langsung kepada saya tanpa saya minta lagi. Kan udah ngasih signs hahahaha.
Satu lagi, selama kuliah (dan memang dari
sedahulu) saya TIDAK PERNAH MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN!!! Karena saya tahu
akibatnya dan ditambah denda 50-2000K menurut UU. Lagipula saya ini lahir di
Ibukota dan kalian lihat sendiri Ibukota kita tercinta ini sekarang bagaimana.
Saya hanya membayangkan misalnya nanti saya Gubernur-nya (Aamiin) pidato
pertama saya adalah:
Dan Perhatikanlah saudara-saudara
Bahwa saya hari ini adalah saya yang sama
dengan saya yang kalian kenal sejak dahulu
Tetapi saudara-saudara, mengapa di kota dimana
saya dilahirkan sekarang berbeda ?
Ya sampah! Sampah ada dimana-mana!
Dan perhatikanlah saudara-saudara
Bahwa orang yang ada dihadapan kalian sekarang
Adalah orang yang tidak pernah membuang sampah
sembarang ketika berkunjung di kota orang
Dan bila sampah itu sengaja atau tidak terbuang
Maka saya berkewajiban memungut sampah lain
sebagai gantinya
Jika itu memang sepadan
Dari sana saya lahir, kecil, besar, dan saya kembali
Itu semua adalah saya di bangku perkuliahan,
gimana amunisi nyekill memadai kan ? wkwkwk belum-belum rekam jejak saya yang
masih tercecer di Jakarta-Cikarang :P
Organisasi
Waktu Ospek saya terpilih menjadi ketua kafilah
(kelompok), dua semester awal saya gabung Student English Activity (SEA) tapi
hanya satu tahun. Tapi lumayan walaupun tidak seaktif SMA, setidaknya pernah
menjadi ketua perlengkapan SEA ANNIVERSARRY. Dan seperti kalian ketahui
bagaimana acara-acara Dies Natalies itu berjalan,
letih-lelah-lemas-lesu-lunglai broo. Tapi itu adalah acara pertama yang
berhasil merangkul DIY-Jawa Tengah, padahal itu Unit Kegiatan Mahasiswa lho.
Namun agak begitu kurang gimana, sebab saya
punya prinsip:
Apabila kita Ibadah kepada-Nya
Maka mari kita bekerjasama
Tapi kalau kita saja sudah tidak patuh
kepada-Nya
Apalagi kalau saya yang menjadi ketua?
Student English Activity
Akhirnya saya tidak mau mengambil risiko, sebab
berita-berita di televisi akhir-akhir ini menggambarkan betapa tidak
bertanggungjawabnya mahasiswa-mahasiswa yang sengaja atau tidak mengakibatkan
peserta acara meninggal dunia. Ya karena kurangnya tanggungjawab kepada Tuhan
dan dengan demikian terhadap sesama makhluk lainnya juga.
Belakangan ini juga saya beberapa bulan ikut
UKM Taekwondo dan memang sudah terlambat bila sejak kecil tidak dibiasakan
(tanpa dasar), saya pun keluar kembali.
Pacar
Tidak tahu mengapa dan memang di kampus saya
kurang begitu antusias terhadap kaum Hawa (bukan karena saya monster berkaki
empat!). Ayah saya lulusan Ilmu Sosial begitu juga Ibu dan adik hampir-hampir
juga, jadi saya mulai selektif mencari yang diluar keilmuan sosial.
Begitu juga saya ini Be + Past Participle, jadi biasa-biasa aja sih. Lagian
sebelum-sebelumnya dalam rekam jejak kehidupan yang telah saya alami, mendekati
perempuan hanya antusias untuk memperjuangkan mendapatkannya saja tanpa perlu
dijadikan pacar. Yah kalian tahu sendiri betapa Jingoisme-nya saya dan memang
saya orang yang kaku, hanya membayangkan betapa membosankannya keterikatan
apalagi perempuan kalau berhubungan menggunakan perasaan sedangkan lelaki
menggunakan logikanya dan lihatlah berapa banyak perempuan-perempuan yang
akhirnya ya tahu sendiri lah. Sehingga antusiasnya saya nyekill perempuan hanya
sebagai drugs, kalau dikasih lampu hijau
saya hanya berjalan terus tak mengindahkan dan apabila diberi lampu merah, saya
berhenti dan menuggu saat lampu hijau sehingga saya kembali pergi melesat. Saya
masih muda, yang saya ingin hanya banyak berkawan tanpa dibatas-batasi, kamu
bukanlah orangtua, pasangan resmi juga bukan, saudara atau keluarga hanya dari
Adam-Hawa, jadi kita sebagaimana kita-kita yang lainnya, berteman selamanya.
Kerjaan saya disini adalah sebagai intelijen,
karena kelas tidak tentu jadi saya memperhatikan perempuan-perempuan satu
jurusan satu angkatan. Yang cantik, pintar, baik saya hafalkan. Dan ketika dia
tidak hadir namun tanda tangannya terisi maka kemudian saya abaikan. Cantik,
pintar, baik, tampan, soleh, alim begitu Titip Absen sudah luntur semua-nya
(bagi saya).
Yang paling penting, hingga hari ini Ibu saya
masih yang tercantik, sebab ia adalah satu-satunya perempuan yang berhubungan
komunikasi lebih banyak (dan memang harus) dibanding perempuan-perempuan
lainnya.
Sedangkan Ayah saya begitu karismatik, faktanya
pasangan hidupnya dari usia memang lebih dewasa daripadanya. Dan memang Ayah
saya seorang yang dingin.
Dan yang paling penting lagi saya memiliki
amunisi yang sangat banyak untuk nyekill (beberapa lihat diatas) jadi
waspadalah para perempuan wkwkwkwk
Sehari-hari
Hey saya sekarang udah bisa renang lho! Dua
gaya, bebas dan katak. Jadi amunisi saya bertambah lagi. Akademik (prestasi
sekolah) dan non akademik (futsal, catur, band, renang, perlombaan, dan lain
sebagainya).
Pertemanan sekarang juga lebih selektif, kalau
sama-sama sembahyang lima waktu, mari kita berkawan dan kalau tidak, mohon maaf
kita tidak terlalu akrab ataupun tidak pula jauh! Karena bergaul dengan penjaja
minyak wangi akan tercium aroma minyak wanginya dan bergaul dengan pandai besi
akan terasa percikkan apinya. Disini juga kita berasal dari berbagai macam
daerah sehingga karakter masing-masing harus lebih menyesuaikan diri satu sama
lain.
Singkat Kata
Ko Ching Teng, "Berita tentang aku ganteng sudah menjadi gosip ya?"
-You are The Apple of My Eye-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar