Organisasi, kelompok
kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama
Berada di SMA tak lengkap
rasanya tanpa mencicipi kegiatan ekstrakulikuler, termasuk organisasi. Kami
adalah siswa-siswi SMA biasa seperti teman-teman lainnya yang datang pagi untuk
belajar dan pulang di sore hari.
Tapi rutinitas tersebut
agaknya membosankan, karena lima hari dalam sepekan hanya dijejali buku-buku
pelajaran.
Tak
Sedap Dipandang Mata
Untuk meluangkan waktu
kejenuhan akibat tuntutan target sistem pendidikan yang menginginkan
putera-puteri bangsa untuk menggapai nilai akademik tinggi dengan kurikulum
berbasis kompetensi, tiap-tiap kami butuh yang namanya inovasi.
Sebuah wadah murid-murid
mengeluarkan aspirasi dengan output dan feedback-nya, sudah seharusnya
organisasi tertinggi Sekolah Menengah Atas menjadi ajang pergulatan siswa-siswi
berprestasi berpartisipasi didalamnya. Tapi teori dan praktik seringkali amat berbeda.
Resolusi
Dengan CEO baru, Bapak
Asep S. dan diresmikan oleh Bupati Bekasi, Bapak Sa’duddin, tanda-tanda
kemegahan SMAN 1 Cikarang Utara mulai tampak satu per satu. Diharapkan ide-ide
cemerlang dan semangat pembaharuan mereka mengilhami siswa-siswi untuk
berprestasi.
Tapi, melihat keadaan [OSIS]
yang demikian (nilai sendiri!), teman-teman yang notabene adalah kawan
seperjuangan suka-duka di kelas dan sepermainan menghampiri kami-kami menjadi
relawan menyelamatkan kapal yang akan karam.
Sebenarnya beberapa dari
kami (termasuk saya) pernah ikut (sekali-kalinya!) dalam open reqruitment yang
diadakan. Tapi, sifat dan karakter dalam diri kami rasanya tidak sesuai dengan
metode yang ditawarkan dalam sosialisasi “balon ketos”. Apalagi ada oknum (demi
kebaikan, nama dirahasiakan) yang secara terang-terangan melakukan provokasi
dengan percekcokan kecil dengan peserta calon konvensi.
Waktu berjalan begitu
panjang dan akhirnya terpilih 8 orang yang “setia” mengikuti syarat &
ketentuan semenjak awal, Harly, Deden, Nisa, Sofi, Ibeth, Hafidz, Fani, dan
Riris. Mereka itulah yang kemudian menjadi calon ketua OSIS SMAN 1 Cikarang
Utara.
Dalam
Bilik Suara
Tahapan berikutnya dan
yang ditunggu-tunggu, pemilihan umum. Tidak membedakan suku, ras, agama, dan
antar-golongan, yang terpenting tercatat aktif sebagai siswa sekolah dan (masih)
taat membayar iuran SPP semuanya boleh ikut.
Namanya juga Indonesia,
ribuan tahun kerajaan, ratusan tahun dijajah, dan baru puluhan tahun merdeka,
serta satuan presiden terpilih, kami masih belum mampu menjadi masyarakat
madani yang “mapan politik”. Misalnya, sebagian besar pemilih (XI IPA 2)
menulis Albinuz Deka Indra sebagai ketua OSIS (tidak terdaftar), sebagian kecil
pemilih (XI IPA 4) melakukan pemilihan ganda terhadap salah seorang calon, dan
lain sebagainya.
OSIS
2011
Akhirnya melewati kontroversi
dan labil suara, Deden Adnan (XI IPA 4) terpilih sebagai ketua. Sedikit
komentar, dari kalangan survey melihat sosok-nya kurang cocok menempati
posisi tersebut, sebab (mohon maaf Den) rekam jejak dan karakternya belum
memenuhi kriteria sebagai siswa nomor
satu di sekolah nomor satu di Kabupaten Bekasi. Tapi (sekarang boleh bangga
Den!), menurut sebagian aktifis alternatif, dia, merupakan satu (selain
Albinuz) yang memiliki energi positif dalam setiap tindak-tanduknya.
Tidak perlu khawatir, karena
kejayaan Majapahit ditopang oleh Maha Patih-nya, Gajah Mada. Harly Valiant dan
Annisa Azzahra sebagai sosok terdepan memimpin patih-patih lainnya. Sehingga
lengkap-lah kepemimpinan yang bertugas memperutuh kesatuan, lewat canda
tawanya, dan kekuatan yang berpondasikan kebersamaan, lewat intelektualitasnya.
Sekarang waktunya mencari
para Bhre (Gubernur) untuk menempati pos-pos keorgansasian. Sudah terdapat
Bagus, Devina, Mulky, Aziz, Edo, Fani dan Michael (masih butuh dua).
Dengan obrolan ringan,
akhirnya para petinggi OSIS merekrut Bambang dan Rabin melengkapi dua kursi
terakhir. (diakhir jabatan, Elky suksesor Edo)
Dan lengkaplah sudah
jajaran Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 1 Cikarang Utara periode 2011
(karena masa jabat sebelumnya melewati batas kadaluwarsa).
Foto: OSIS 2011
Komentar Sedikit
Ketua, memang sempat
diragukan dengan terpilihnya Deden. Tapi, karekter bangsa Indonesia yang hooge gestarbied dan middlematig
melengkapi pepatah “pucuk dicinta ulam pun tiba”.
Formatur, delapan orang
tersebut sebagian besar merupakan “sisa” kekuasaan dinasti lama. Jadi
seluk-beluk kepengurusan sudah dilahap habis tak tersisa. Dan (mungkin)
ketidakpuasan kinerja kabinet lalu memacu semangat mereka memimpin sebuah
revolusi.
Ketua Departemen, delapan
orang ini merupakan orang-orang baru (freshmen) dalam organisasi, tapi, ada
Devina Heriyanto yang bisa dibilang Goddes-nya Akademik Angkatan #34 karena
reputasi dan kecerdasaannya yang sudah terkenal ke pelosok sekolah.
Anggota, ada muka lama
yang diantaranya Harly, Nisa, Sofi, Ibeth, Aziz, dkk yang terus
mengobar-ngobarkan “perubahan” serta muka-muka baru seperti Bambang, Rabin,
Andriansyah, Elky, Rinaldi (Abot), dll yang mendapatkan tiket “VIP” tanpa harus
melalui seleksi.
Anggota, ada angkatan #34
dengan mayoritas XI IPA dan minoritas XI IPS dan kelas X bilingual.
Seperti inikah, “Yang lelaki
apa gerangan benar gagah perkasa, satria sejati, tampan dan keren, campuran
Arjuna dan Gatotkaca, seorang satria-pandhita atau malahan ratu-pandhita? Dan manusia
yang ceweknya, Srikandi kah, dengan kecantikannya yang dilukiskan orang Melayu
dengan kata-kata ... Rambutnya seperti mayang terurai, alis matanya bagai lebah
beriring, bibirnya mekar delima, betisnya bagai padi bertelur.....?” Lubis,
Mochtar. (2001). Manusia Indonesia
Pelantikan
Pertama kalinya Wakasek
Kesiswaan, Bapak Didi Rosidi, didampingi Triumvirat Pak Babay, Pak Ghofar, dan Bang Usep sebagai pembina sekaligus pembimbing
OSIS.
Foto 3: Triumvirat
Mereka inilah yang
bertanggungjawab dalam napak tilas perjalanan OSIS setahun berjalan.
Bersama para mantan Ketua
Osis periode-periode sebelumnya dan ketua-ketua lainnya, mereka berkumpul
menyempatkan waktunya melakukan pelantikan OSIS 2011. Dari sini tanda-tanda
kejayaan OSIS mulai terdongkrak, parah banget sumpah pelantikkannya, dari
fisik, mental, jasmani, bahkan rohani kita rasain semuanya.
5L (lemah, letih, Lelah,
lesu, lunglai) membawa kita dalam makna “apa itu kebersamaan”.
Acara
Acara pertama putera-puteri
Sekolah, sepi, senyap, sendu, karena struktur kepanitiaan amatir, materi acara
labil, dan konsep alih tugas berantakan. Wajar lah masih nervous. Yang terpenting adalah putera-puteri sekolah sudah terpilih,
Alhamdulillah.
Evaluasi pertama,
kata-kata bijak hingga ucapan-ucapan ibu tiri menggelora dalam ruangan
sekretariat OSIS ( bagian Timur samping gudang peralatan). Kembali diwacanakan
“perubahan, perubahan, perubahan.”
Terpilih Rabindra
mengomandoi acara kedua, perpisahan angkatan #33, dari sini mulai tumbuh
tunas-tunas harapan rakyat Sakura, sebab ketegasan muncul dengan di “kartu
merah”-kan seorang ketua divisi karena kurang berkontribusi, dan hasilnya
secara keseluruhan sungguh luar biasa. Banjir pujian, banjir pemasukan, banjir
dukungan dari seluruh warga SMAN 1 Cikarang Utara. Selamat!
Seputas
MOS dan GEMANSA
Harly memimpin acara
berikutnya, Masa Orientasi Siswa,
bekerja sama dengan yayasan Bina Insani.
Terbentuk-lah TPD, TPK, dan TKS. Masing-masing karakter mengisi pos
masing-masing sesuai tradisi.
Di SMA, terjadi sedikit
kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan OSIS yang mengakibatkan beberapa
anggota mengalami tekanan psikologis dari komite sekolah.
Di Loji, terjadi sedikit ketidakpuasan
pembimbing OSIS terhadap kinerja partner acara dan mengakibatkan anggota OSIS
melakukan “stretching malam hari”.
Dari awal hingga akhir
acara ini meneruskan tradisi emas acara sebelumnya, dengan pemasukan
berlebihan, menjadikan OSIS sebagai perusahaan “nyekill” tingkat pertama diatas
organisasi-organisasi lainnya di sekolah, dan menarik minat para peserta untuk
kemudian berebut menjadi anggota penerus OSIS 2011-2012. Selamat sekali lagi!
"Jeleknya mereka, jeleknya OSIS. Bagusnya mereka, bagusnya OSIS juga."
-Sapta Hadi Bagio-
foto: adik kelas yang ngefans dengan pengurus OSIS
Dengan waktu yang cukup
singkat, acara berlanjut dengan Gema
Ramadan Sakura bekerjasama dengan Ekskul Rismaci. Merger dua organisasi ini sempat menimbulkan ego
masing-masing, mengklaim siapa dan apa. Namun kedua institusi yang dipandang
sebagai panutan berhasil menuntaskan kewajiban. Selamat lagi!
Penyedap
Rasa
Dari perjalanan awal
hingga Gemansa, konflik vertikal (sekolah-OSIS) dan horizontal (internal OSIS)
tidak dapat dielakkan. Namun perselisihan tersebut masih dalam batas “isu-isu
murahan”, mulai integritas pengurus, cinta segitiga, sampai “kaka-ade”an
merasuk ke dalam organisasi, sehingga tali pengaman sedikit agak kendur.
Hampir-hampir saja terjadi perpecahan, namun sikap negarawan dan amanah dapat
menutupi “borok” birokrasi politik tersebut. Dari semua itu kami belajar satu
hal, kesempurnaan! Kebaikan tidak
akan dicapai tanpa ada yang namanya kesalahan, fajar harapan terbit setelah gelapnya malam gulita.
Foto: Tagline OSIS 2011
Reach
to The Top
Dengan tema “Journey to
The Age”, secara mutlak Andriansyah terpilih sebagai tonggak harapan kesuksesan
acara puncak OSIS 2011. Seperti halnya ketua OSIS, sifat dan karakter-nya agak “ucul”,
tetapi sekali lagi ditopang oleh tenaga-tenaga muda Indra Muhammad, Amelia,
Puspa, Meila, dkk, sebagai penghormatan dan pembelajaran untuk masa depan OSIS
SMAN 1 Cikarang Utara.
“Setelah
dirumuskan konsensus nasional itu, maka pucuk pimpinan nasional (misalnya
presiden) bertugas sebagai penyeru rallying cry (seruan pemersatu dan
pemberi semangat dalam perjuangan) sedang para pemimpin masyarakat (
diantaranya kabinet) bertindak sebagai garda depan (avant grade).” KM,
Saini. (2002). Kesempatan Kedua bagi
Nasionalisme.
Foto: Struktur Kepanitiaan
Tidak main-main, dengan
estimasi dana besar dan rangkaian acara maha banyak menguras tiap-tiap
individu. Dari sini-lah kami kemudian belajar makna sebenarnya dari gotong-royong khas bangsa Indonesia. Sebaran
proposal, antar-jemput franchise, kunjung
alumni, dll, kami alami bersama. Alhamdulillah, dimulai amplop angkatan pak Babay, sponsor, hingga dana sekolah mampu
menutupi besarnya anggaran (malahan lebih).
Foto: Panitia Dies Natalies
Acara pun lagi-lagi cleansheet dengan sorak-sorai
kegembiraan civitas akademik SMAN 1 Cikarang Utara, tamu-tamu kehormatan, dan
tamu-tamu undangan, maupun rekan-rekan OSIS SMA lainnya. Lagi-lagi selamat!
"Kami selaku wali orangtua murid SMA Negeri 1 Cikarang Utara
merasa bangga kepada panitia OSIS (khususnya) yang telah
menyelenggarakan acara Dies Natalies SMA Negeri 1 Cikarang Utara."
-Asep Saefullah-
Rangkaian
Acara Penutupan
Michael mengambil alih
kesuksesan berikutnya dengan melangsungkan Classmeeting.
Terus-menerus berhasil meraup profit dari hasil acara disamping ikut
melibatkan seluruh siswa-siswi SMAN 1 Cikarang Utara.
Aziz menutup kejayaan
singgasana OSIS 2011 dengan regenerasi kepengurusan dan open reqruitment OSIS
2011-2012. Perpisahan indah ala FTV disuguhkan, ia bersama rekan-rekan berhasil
melahirkan generasi terbaik berikutnya, OSIS 2011-2012.
IQ,
EQ, dan SQ
- Tingkat kecerdasan pengurus OSIS dapat dikatakan diatas rata-rata, sebab peserta perlombaan akademik Kabupaten hingga Nasional berada didalamnya.
- Tiap-tiap dari kami berkomitmen menjadi lambang, simbol keteladanan murid-murid SMAN 1 Cikarang Utara yang menjunjung tinggi nilai dan norma civitas pendidikan.
- Kami terdiri dari empat penganut agama resmi di Indonesia, Islam, Nasrani, Hindu, dan Buddha. Setiap diri saling tepa salira, dengan menghormati dan menjunjung tinggi kepercayaan yang dianut masing-masing.
Eksekutif,
Legislatif, dan Yudisial
OSIS melakukan rangkap
jabatan dengan:
- Jiwa maskulin sebagai stakeholder keputusan.
- Segi feminim merancang kebijakan yang akan diambil berdasarkan metode-metode ilmiah.
- Konsensus digunakan sebagai penyeimbang kekosongan MPK dalam membatasi langkah-langkah yang diambil OSIS.
OSIS 2011-2012 dipimpin oleh
tiga serangkai Indra, Tommy, dan Meila. Dan untuk pertama dan terakhir kalinya,
mereka memberikan kerja terbaiknya dalam acara perpisahan angkatan #34 di
gedung serbaguna PGRI, Tambun.
Kinerja OSIS ini lebih
baik diceritakan oleh kalian yang melakukannya secara langsung.
Masa
bakti Indra dkk pun berakhir dan bertolak pemegang tongkat estafet selanjutnya
adalah Seno dan kolega. Satu yang saya perhatikan adalah blog acara DN #31 yang
merupakan bukti bahwa tradisi kesuksesan The
Founding Fathers berlanjut dengan berkembangnya media konvensional hingga
digital.
"OSIS periode ini (2011) adalah OSIS
yang terbaik bagi saya."
-Sapta Hadi Bagio-
Kamilah
Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 1 Cikarang Utara (Kab. Bekasi)
Tapakilah jejak kami :)
Tapakilah jejak kami :)
Salam Hangat untuk keluarga gue, rekan, sahabat, teman dan satu seperjuangan.
BalasHapusBlog ini sangat sukses membuat gue terharu, galau dan kangen dengan lo bang.
"Semua ini Hasil Kerja keras kita Bersama bukan Sendiri"
Inget pesan pa babay utk sll bertanggung jawab walaupun lo sudah menjadi alumni.
Semangat dan semoga sukses buat lo.
Sampai ketemu dengan membawa Kesuksesan masing - masing.
hehe
Hapussiap pak Ketua, ketika ada masalah ingat bahwa kita pernah besar dan merupakan modal besar untuk masa depan :)
jangan pernah biarkan kesalahan-kesalahan kecil menghapus jasa besar kita semua :D